Pages

Kamis, 11 April 2013

BANGUN LAGI DONG LUPUS

Benar-benar film Remaja

Tadi malam, gw diajak nonton film lupus. Awalnya sih ga tertarik, karena gw gak begitu suka nonton di bioskop. Tapi gw inget, dulu waktu gw masih SMK ayah ‘Boim Lebon’ pernah tiba-tiba menghampiri gw dan kasih tanda tangan + nomor hape-nya di buku catatan sekolah gw. Sambil bilang “nanti kalo udah suka nulis, kamu bisa hubungin saya yah”. Hehhe :D . Waktu itu kejadiannya pas selesai acara seminar yang dihadiri oleh beliau sebagai pembicaranya, dan yang gw inget beliau membagikan novel LUPUS untuk beberapa peserta yang aktif dalam seminar. Tentu saja gw gak termasuk, karena waktu itu yang gw tau tentang LUPUS cuma si Irgi yang suka makan permen karet, jadi gw udah cukup seneng bisa menjadi pendengar yang baik dan juga kebagian snack dari panitia. :D

Nah, lanjut ke topik. Soal film BANGUN LAGI DONG LUPUS ini, berhubung gw pendatang baru di dunia LUPUS jadi gw ga tau gimana awal kisah dan perjalanan LUPUS di hati para penggemarnya. Yang bisa gw ceritain di sini cuma pendapat gw tentang film BANGUN LAGI DONG LUPUS yang gw tonton tadi malem. Jadi, kalo ada yang ga setuju sama pendapat gw, silakan ditambahkan pendapat kalian. :)

Film BANGUN LAGI DONG LUPUS benar-benar film remaja !. Gw sangat merekomendasikan film ini buat semua pelajar khususnya para ababil yang baru mulai menginjak masa remaja. Kenapa ?? Karena menurut gw yang dijual film ini bukan cerita cinta-cintaan, bukan cerita geng-gengan anak sekolah, bukan cerita anak kuper yang selalu dibuli, tapi pesan moral yang sederhana banget, yaapp.. sederhana sekali namun sudah mulai banyak ditinggalkan para remaja dimasa sekarang ini. Intinya ini Film yang sederhana, ringan, gak berlee (*dibaca: berlebihan), gak bikin tegang apalagi gondok tapi bisa bikin kalian semua senyum-senyum sendiri, ketawa, bahkan juga bilang “iya sih, bener banget tuuuhh.. setuju !!!”. Adegan-adegan yang dimainkan ga dibuat terlalu berkesan dramatis, natural banget, dan sangat relevan seperti kejadian-kejadian sehari-hari (*kususnya hari-hari gw. Cihuuuyyy :p). Setiap frame-frame yang diputar dalam film ini hampir semuanya punya pesan moral. Bagaimana sikap sebagai seorang pelajar, tentang persahabatan, dan keharmonisan keluarga yang harus didukung dengan sikap anak terhadap orang tua dan perilaku juga orang tua terhadap anak. Behubung ini film tentang anak SMA, pasti ada kisah percintaanya. Tapi, dalam film ini kisah percintaan disajikan dalam kemasan yang manis, indah dan tetep bikin senyum-senyum sendiri walaupun tidak disodorkan adegan ‘pacaran’. Kalaupun ada beberapa adegan berpelukan, itu adalah untuk menunjukkan kehangatan dalam keluarga antara ibu Lupus, adiknya Lupus dan si Lupus, juga antara sahabat –cewek dengan cewek dan cowok dengan cowok. Waaah, kalau aja semua film dan seinetron yang tayang di Indonesia baik tv maupun bioskop menyajikan hal-hal yang seperti ini, saya yakin adik-adik saya nantinya mampu mencapai Indonesia Emas seperti yang dicita-citakan oleh Bapak Ari Ginanjar. :)

Nah.. Daripada pegel baca curhatan gw, ga ada salahnya kalian langsung tonton sendiri film BANGUN LAGI DONG LUPUS. Boleh ajak adik, kakak, orang tua, keluarga dan saudara, teman-teman, atau pacar juga gapapa. Karena semakin banyak yang menonton film ini, semakin banyak juga yang akan menerima pesan moral yang disampaikan oleh Om Sutradara. Dan semoga semakin banyak juga remaja dan pelajar Indonesia yang berakhlakul karimah, mencintai perdamaian, mencintai lingkungan dan beli permen karet (*lhoo ??)


“Daripada ngerokok, kan mending makan permen karet...” LUPUS . ^-^

1 komentar: