Pages

Sabtu, 11 Mei 2013

Hitam Muram

Senja sembunyi
Pada redup lampu jalanan
Berhujan rintik berkah dari langit
Berpayung mendung menyambut malam

Merayap jagad menghitam
Menjadi wali jiwa-jiwa remuk redam
Mengisyaratkan duka yang dalam
Menghantarkan salam pada yang tengah karam

Huh! entah mengapa malam selalu beriring kelam
Bisakah mentari tetap berpijar tanpa tenggelam ??

Guntur itu berlagu padaku
Bertema ambigu, antara amarah dan pilu
Aku rindu, pada si kepala batu
Sesalku menghujam basahi pipiku

Ah, langit terus berbisik sendu
Menyelimuti lamunan yang jauh melayang
Tak ingin aku berpihak pada waktu
Menghabiskan malam dengan rasa yang meradang

Hujan berikan kedamaian
Basuhi jiwa yang penuh noda
Buatku lelap, hilangkan lelah dan gelisah
Aku ingin terbangun, dalam dunia yang nyata

1 komentar:

  1. http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/04/19/pak-tua-di-stasiun-gondangdia-548048.html

    BalasHapus