Beberapa hari
yang lalu saya mendapat Undangan Pernikahan dari teman satu fakultas, yang
sejujurnya saya tidak kenal. Tapi kok dia kenal saya yah ??? hehhe
Dan tadi malam,
kembali mendapat Undangan Pernikahan dari teman satu kelas yang juga satu
kelompok waktu LDKM (Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa) Fakultas Teknik dua
bulan yang lalu. Namanya si Eman. Waahh.. saya bener-bener kaget sekaligus
sumringah. Tapi wajar saja, rupanya usianya memang jauh di atas saya. Suasana
kelas seketika berubah menjadi hiruk-pikuk sukacita. Dan kami semua berjanji
akan menghadiri undangan bersama bahkan sejak dilangsungkan Akad Nikah. Tapi ada
yang aneh, karena sejujurnya saya juga ikut berdebar, tidak sabar ingin
menyaksikan sahabat saya di hari paling sakral dalam hidupnya. “Selamat yah
Emaann.....” Ucap saya setelah menerima undangan darinya.
Sekitar jam 10
malam saya sampai di rumah. Langsung mengabarkan berita suka cita tersebut
kepada ibu saya, sekaligus menegaskan bahwa pada tanggal tersebut saya sudah
tidak bisa mengikuti acara lainnya jika kemudian hari ada acara mendadak pada
tanggal tersebut.
“Terus kamu
kapan ngundangnya ?” Goda si mamah membuyarkan konsentrasi nonton TV saya.
“Diih.. Santai
aja mah, tahun depan juga bisa.”
“Alaaah, yang
bener ?? Emang sama siapa ??” Si mamah rupanya serius.
“Ya nggak sama
siapa-siapa. Orang mau kasihnya Undangan Ulang Tahun ko.. hehehe“ Jawab saya
sambil cekikikan.
kalau ulang tahun, Aku yang jadi EO-nya ya mbak :p
BalasHapus