Pages

Kamis, 30 Agustus 2012

Pemandangan Kemarau yang Indah

Sejak pagi kemarin kulihat langit tak bergairah. Bumi pun tersenyum, mengharapkan sedikit kemurahan langit untuk membasahi permukaannya. Namun sepertinya seluruh alam masih harus sabar menanti, karena langit belum juga meneteskan hujan hingga hari ini. Bunga merindukan hujan, katak meindukan hujan, tanah merindukan hujan, dan aku... juga merindukan hujan. Ku lihat jendela, langit masih sumringah. Angin pun enggan untuk mengajak daun-daun menari. Si bunga kuning mengeluh resah, kerinduannya kepada hujan membuatnya lemah..
*****
Aku yang sejak tadi telah jenuh menanti hujan, kembali meneggelamkan tubuhku bersama ramainya kertas-kertas yang juga menanti untuk ku sentuh. Ketika kudengar suara angin yang bergulat dengan dedaunan, aku pun kembali memandang keluar, dan benar ku saksikan hujan. Namun tak setetespun air yang kulihat. Rupanya angin telah membawa si bunga kuning pada akhir penantian. Mereka beterbangan menghujani taman, seperti bunga sakura dimusim gugur. Aku sungguh sumringah, sebuah pemandangan kemarau yang indah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar