Pages

Rabu, 15 Agustus 2012

Tentang Pertemuan Sore Tadi


Saat-saat teristimewa selalu akan menjadi cerita yang ingin aku bagikan kepada orang-orang yang juga istimewa untukku. Ada banyak hal yang sangat indah yang ingin aku ceritakan kepadamu. Namun lidah ini kelu, tak mampu berucap saatku menatapmu. Membungkam mulut dan memendam semua hasrat tidaklah mudah, menyiksa, dan membuat geregetaannn. Benar kata orang, “Kalo dipendem lama-lama bisa sakit”. Dan ungkapan itu memang benar adanya, aku pernah mengalami kebenarannya
Tapi kau telah mengajariku untuk menulis. Menulis apa saja yang ingin ku tulis. Menceritakan apa saja tanpa perlu ragu dan malu. Mengungkapkan segala kejujuran yang tak mampu diucapkan lidah kepada siapapun yang aku mau. Termasuk mengungkapkan banyak hal yang aku ingin kau tahu, yang selalu saja tertahan dibibirku saat berhadapan denganmu.
Dan malam ini aku ingin sekali bercerita kepadamu. Membagikan kebahagiaanku yang hadir karenamu. Aku ingin terus bercerita, tersenyum dan tertawa bersamamu. Namun aku tak mampu, kau terlalu hebat untukku. Aku beku dihadapanmu. Maka hanya dengan tulisan ini aku dapat bercerita kepadamu. Mengungkapkan semua yang ku rasakan kepadamu. Tanpa gugup, tanpa terputus suara-suara lain, dan tanpa senyummu yang hanya akan membuatku lebih tak menentu.
Kini dengarkanlah aku. Aku bahagia bisa melihatmu hari ini. Kerinduan yang telah lama ku pendam, seperti tersiram embun langsung dari pucuk daun. Aku ingin berteriak, melompat, dan berlari melepaskan kebahagiaan. Namun itu tidak ku lakukan. Aku hanya mampu tersenyum, berbicara semampu bibirku bergerak, dan mematung mendengarkan ceritamu. Sadarkah kau, mataku berkaca ketika aku menantimu sore tadi. Lihatkah dirimu, senyumku mengembang sangat lepas ketika aku melihatmu berdiri di depanku. Aku bahagia.. Melihatmu.. Hanya dengan melihatmu aku tenang. Bebas jiwa ini dari belenggu rindu. Dan aku sangat bahagia, kau begitu berbeda. Tak sedikitpun kau menyentuhku, tak kau biarkan sejengkalpun tubuhmu mendekat kepadaku. Aku merasa dihargai, aku merasa seperti bidadari. Aku seperti bertemu malaikat. Begitu taat kepada perintah Tuhan, begitu indah menjaga kesucian hati. Aku malu, telah mengharapkanmu. Kau terlalu indah untukku. Kelak, kau pasti akan menemukan bidadari yang sesungguhnya. Bidadari surga yang diciptakan Tuhan hanya untukmu.. Sedang aku,, aku sudah cukup bahagia bisa mengenalmu.. :)

3 komentar:

  1. siapa tu cwo tersebut yang menjaga kesucian hati diah?

    BalasHapus
  2. ehem ehem, ada yang lagi kasmaran :D

    BalasHapus
  3. ka habibi: hhe .. gatau ,, siapa yah ? :p

    mas fahmi: ciyeeh ,, ehem ehem .. :D

    BalasHapus